Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Desa Adat/Pakraman Sukawati, Gianyar

Raka, Anak Agung gede and Sudana, I Wayan (2018) Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Desa Adat/Pakraman Sukawati, Gianyar. Pustaka Larasan. ISBN 978-602-5401-35-0

[img]
Preview
Text
E-Book_Pura Er Jeruk.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pulau seribu pura merupakan salah satu sebutan yang diberikan oleh para wisatawan asing untuk pulau Bali. Ungkapan tersebut tidak berlebihan, karena ribuan pura menghiasi hampir di setiap jengkal tanah Bali. Dari areal palemahan keluarga (pura keluarga), areal palemahan dusun/ banjar (kahyangan dusun/ banjar), palemahan desa (kahyangan tiga), hingga pelemahan Bali (kahyangan jagat, dang kahyangan, sad kahyangan dan lain-lain). Kemudian diperkuat sumber yang diperoleh dari hasil update terakhir tanggal 06 Juli 2018 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, khususnya ibadat bagi umat Hindu. Tercatat banyaknya pura di Bali, yaitu: sat kahyangan 13 buah; dang kahyangan 287 buah; kahyangan tiga 4.603 (BPS Provinsi Bali, 2017). Sedangkan jumlah paibon, panti dan dadya 17.883 buah (Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Tk I Bali, 1996/1997: 141) Sebutan lain yang berkaitan erat dengan pulau seribu pura adalah Bali pulau yadnya (kurban) dan Bali pulau dewata. Bila dianalogikan ketiga aspek tersebut (pura, yadnya, dan dewata), tidak ubahnya bagaikan senjata api; peluru; dan target (sasaran) yang hendak dicapai. Pura bagaikan senjata api; yadnya, bagaikan peluru; dan dewata adalah Beliau yang selalu dirindukan, diburu, dan dipuja oleh umat. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut sangat penting untuk ditumbuhkan di dalam hati umat Hindu. Artinya, bagaimana membuat umat Hindu paham bahwa pura bukan I 2 hanya bangunan pisik yang bisu, tetapi merupakan wujud nyata dari manifestasi Tuhan. Dengan menjadikan pura sebagai media berkomunikasi dengan-Nya disertai yadnya (kurban) sebagai sarana (piranti) untuk menuju Beliau, niscaya kedamaian dalam dunia ini dapat diwujudkan. Tentu sebagai landasan untuk mencapainya, dibutuhkan rasa tulus-ikhlas dan konsentrasi dalam beryadnya, agar tidak sia-sia berbagai pengorbanan yang telah dilakukan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang sulit untuk dibendung dan dapat berpengaruh terhadap adanya pengembangan tempat pemukiman baru dan jumlah bangunan pura pun diyakini akan bertambah. Namun penambahan jumlah pura tidak akan berpengaruh terhadap karakter dan fungsi yang diemban. Pura sebagai tempat suci pemujaan umat Hindu, bila dilihat dari aspek karakternya, dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu: (1) Pura Umum, (2) Pura Teritorial, (3) Pura Fungsional atau Swagina, dan Pura Geneologis (I Gusti Gde Ardana, 1985/1986). Dengan adanya pengelompokkan terhadap pura tersebut, dapat mempermudah dalam mengetahui status dan fungsinya, termasuk pula pangemong (pengampu) dan panyungsung (pemuja).

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Pura Kahyangan Jagat
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Institution of Research and Community Service (LP2M) > Master of Linguistics
Depositing User: I Putu Astina
Date Deposited: 30 May 2020 20:26
Last Modified: 30 May 2020 20:26
URI: http://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/739

Actions (login required)

View Item View Item