DEIKSIS PERSONA PADA BAHASA BALI BULELENG

Susini, Made DEIKSIS PERSONA PADA BAHASA BALI BULELENG. In: Proceedings Seminar Nasional Bahasa Ibu. Udayana University press.

[img]
Preview
Text
Proceeding Seminar Nasional bahasa ibu_Deiksis Persona pada Bahasa Bali Buleleng.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

Bahasa dan konteks selalu berhubungan dan bentuk deiksis yang dipergunakan dalam suatu ujaran mencerminkan hubungan antara bahasa dengan konteksnya. Deiksis mengacu pada kata-kata yang dipergunakan untuk menunjuk seseorang atau sesuatu dalam komunikasi dan dapat dikelompokkan menjadi deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial (Levinson, 1983). Penelitian ini mengkaji tentang jenis-jenis deiksis persona yang ditemukan pada bahasa Bali Buleleng. Bahasa Bali Buleleng mempunyai kata-kata deiktik persona yang lebih beragam apabila dibandingkan dengan bahasa Bali yang berkembang di kabupaten lainnya di Bali. Ketidakpahaman tentang keberagaman kata-kata deiktik persona yang ada pada bahasa Bali Buleleng dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Data penelitian ini berupa ujaran-ujaran dengan menggunakan bahasa Bali Buleleng yang diambil dari komunikasi antar anggota di WA Group dari tahun 2017 sampai tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis deiksis persona bahasa Bali Buleleng dipergunakan dalam komunikasi antar anggota. WA Group memberikan kontribusi penting dalam menjaga kelestarian bahasa Bali Buleleng pada umumnya dan kata-kata deiktik persona pada bahasa Bali Buleleng pada khususnya. Jenis-jenis deiksis persona yang ditemukan pada bahasa Bali Buleleng meliputi deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan deiksis persona ketiga. Kata-kata yang dipergunakan sebagai deiksis persona pertama mempunyai variasi yang paling tinggi. Kata-kata yang dipergunakan meliputi ‘tiang’/’tiyang’/’ty’, ‘iyang’, ‘rage’, ‘irage’, ‘deweke’, ‘awake’/’wake’, ‘timpale’, dan ‘ana’. Semua bentuk ini merupakan deiksis persona pertama tunggal, kecuali bentuk ‘irage’ yang juga dapat berfungsi sebagai deiksis persona pertama jamak. ‘Iye’ dipergunakan sebagai deiksis persona kedua dan ‘ente’ sebagai deiksis persona ketiga. Jenis kata-kata deiktik yang dipergunakan pada bahasa Bali Buleleng sangat dipengaruhi oleh konteks dan yang paling mendominasi adalah konteks yang terkait dengan topik yang dibicarakan dan hubungan pribadi antara partisipan yang terlibat dalam komunikasi. Pada beberapa hal, kata-kata deiktik yang berbeda, seperti ‘rage’, ‘irage’, ‘deweke’, dan ‘ana’ dapat dipergunakan pada konteks yang sama.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: konteks, ujaran, deiksis persona, kata-kata deiktik.
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Institution of Research and Community Service (LP2M) > Master of Linguistics
Depositing User: I Putu Astina
Date Deposited: 26 Jul 2020 01:52
Last Modified: 26 Jul 2020 01:52
URI: http://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/925

Actions (login required)

View Item View Item